Motor Brebet Tak Selalu Karena Karbu/ Injektor

Konten [Tampil]


Ilustrasi


Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel kami, kali ini kami akan mencoba melakukan sharing mengenai “Motor Brebet Tak Selalu Karena Karbu/ Injektor”. Tulisan ini kami angkat karena banyak pengguna motor pada beberapa forum yang mengalami kasus brebet pada sepeda motornya, parahnya lagi penyakit ini terjadi pada saat tengah melakukan mudik lebaran.


Keluhan yang banyak diutarakan adalah berebet pada putaran atas. Jadi ngeri juga ya, pas mau menyalip eh sepeda motor malah tidak mau diajak lari. Sebelumnya kami juga pernah mengalami kejadian seperti itu pada salah satu sepeda motor tua kami. Motor tersebut adalah motor bebek keluaran tahun 2003.

Singkat cerita motor yang ditunggangi brebet pas lagi dipacu pada putaran atas, dan yang terjadi adalah malah terjadi brebet. Tentu hal diperiksa adalah karbu, karena kebetulan biasanya pada part tersebut. namun, setelah melakukan service karbu di rumah dan di bengkel, ganti part kit karbu, hingga ganti busi, ternyata hasilnya masih nihil (hmm modal udah besar motor masih brebet di putaran atas).

Akhirnya kami mencoba merentet kembali prinsip dasar dari kerja suatu mesin bakar. Sebetulnya sederhana namun impelentasinya yang cukup susah (alasan kami saja). Pada dasarnya, mesin bakar atau mesin pada sepeda motor bekerja karena ada beberapa faktor utama, yakni:
1. Adanya bahan bakar (udara dan bensin)
2. Adanya api (spull, kiprok, aki, CDI/ platina, koil, kabel busi, topi busi, dan busi)
3. Adanya pengkabutan bahan bakar (karbu/ injektor)

Nah, apabila ada kendala pada sepeda motor juga dapat diindikatorkan sebagai berikut:
1. Apabila brebet maka bahan bakar terlalu banyak dari pada percikan api
2. Apabila ngelos maka bahan bakar lebih sedikit dari pada percikan api

Dengan demikian untuk mengurai dan mengindikasikan kasus brebet pada sepeda motor, maka kami mencoba mengecek faktor utama pada prinsip dasar dari kerja suatu mesin bakar. Selain itu kami juga berpegang pada indikator dai kasus brebet yakni bahan bakar yang  terlalu banyak dari pada api. Maka hasil pengecekan kami mengerucut pada sistem pengapian (setelah karbu dirasa aman). Setelah dicek, hasilnya busi kurang stabil memercikan api. Namun karena busi baru saja diganti, tentunya relatif kecil kemungkinan busi yang bermasalah.

Lanjut pengecekan pada kabel busi dan kami sangat yakin, kabel busi lah yang bermasalah. Singkat cerita kami mencoba membeli kabel busi, namun ternyata sangat sulit mendapatkannya karena harus membeli secara satu set dengan koil (waduh perampokan). Karena kami tidak mau membeli satu set (tanggal tua) akhirnya kami kembali dan mencoba membersihkan saja kabel busi serta menancapkan paku dengan ukuran paling kecil (ukuran untuk triplek) pada setiap ujung kabel busi. Dan akhirnya brebet pada putaran atas akhirnya sembuh.

Jadi intinya, apabila pembaca mengalami brebet pada putaran atas, boleh jadi cek kembali sistem pengkabutan, serta sistem pengapian, karena pada dasarnya apabila brebet  hal yang terjadi adalah bahan bakar yang terlalu banyak. Terlalu banyak di sini dapat terjadi karena memang suplai dari karbu atau injektor yang terlalu banyak atau karena bahan bakar yang terlambat atau tidak sempurna dibakar oleh percikan api.

Mungkin akan timbul pertanyaan mengapa bahan bakar (bensin dan udara) bisa tidak sempurna atau telat terbakar, secara harusnya bahan bakar dapat dibakar walau dengan percikan sekecil apapun. Jawabannya adalah karena proses pengapian yang cepat (pada mesin 4 langkah, pembakaran terjadi setelah seling 3 langkah) sehingga apabila api tidak sempurna membakar, maka mesin tidak mempunyai waktu untuk menunggu api merembetkan apinya. Selain itu di dalam ruang bakar juga terbilang vakum, sehingga api tidak dapat leluasa berkobar (karena jika leluasa berkobar, boleh jadi api malah merembet ke injektor/ karbu, kemudian ke selang bensin untuk pada akhirnya menuju tengki bensin, ngeri). Dengan demikian, maka apabila busi tidak siap menyuplai api, maka hal yang akan terjadi adalah mesin cenderung akan mati atau dalam dampak kecilnya adalah brebet.

Nah itulah sekian sharing kami mengenai “Motor Brebet Tak Selalu Karena Karbu/ Injektor”. Semoga celotehan kecil kami mampu memberikan sedikit pencerahan bagi para pembaca yang dengan senang hati berkunjung pada blog ini.
Sebelum kami akhiri, kami seluruh Admin Icalan01 mengucapkan mohon maaf lahir dan batin atas semua kesalahan yang kami lakukan baik sengaja maupun tidak disengaja. Semoga yang mudik dan nanti kembali dari mudik dapat diberikan kelancaran dan keselamatan dalam perjalanan.
Akhir kata, semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum

 Baca juga:

Bagikan Ini:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel