Jangan Lakukan Hal - Hal Berikut Jika Tidak Mau Lampu Depan Cepat Mati!

Ilustrasi lampu depan sepeda motor




Undang-Undang no. 29 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal  107 mewajibkan setiap pengendara sepeda motor untuk menyalakan lampu utama. Hal tersebut dilakukan demi meminimalisir kecelakaan, salah satunya kecelakaan "menyeruduk" sepeda motor dari belakang. Karena kendati yang wajib dinyalakan adalah lampu utama atau lampu depan, akan tetapi yang disoroti adalah lampu rem sepeda motor itu sendiri. Ketika lampu depan menyala, secara otomatis lampu rem akan dalam keadaan siaga.



Lahirnya peraturan tersebut bukannya tanpa kontroversi, semakin sering lampu depan bekerja, tentunya akan semakin mempercepat masa pakai bola lampu yang digunakan. Hal itu tak ayal akan membuat para pemilik sepeda motor berfikir ekstra untuk mensiasati penggunaan lampu depan.

Di Indonesia sendiri, pabrikan motor sudah menghilangkan fitur saklar lampu depan atau lampu utama bagi sepeda motor. Dengan demikian, maka mau tidak mau bagi pemilik sepeda motor harus rela dipaksa menyalakan lampu depannya secara terus menerus ketika tengah digunakan. Terkecuali bagi yang ingin sedikit "merusak" kontrol panel pada bagian dashboard sepeda motor, mungkin dapat membuat saklar lampu depan sendiri.

Sebagai warga negara dan pengemudi yang baik, tentunya wajib bagi kita untuk mengikuti setiap aturan yang berlaku. Termasuk mengikuti aturan Undang-Undang no. 29 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal  107.
Walau sebetulnya aturan tersebut membuat budget operasional semakin bertambah (bila berkaca pada sering  mmatinya bola lampu).
Kendari harga bola lampu terbilang murah, namun hal yang jadi kegalauan adalah kualitas bola lampu pengganti yang akan mudah mati kendati memiliki merk serta spesifikasi dan merk yang sama dengan bola lampu bawaan pabrikan.

Bila sudah seperti itu, maka hal yang harus dilakukan ya.... bersabar dan hadapi kenyataan. Tapi, selain pasrah begitu saja, ada hal-hal yang harus diperhatikan apabila ingin memperpanjang umur bola lampu depan sepeda motor, baik untuk sepeda motor yang lampu depannya belum mati maupun yang sudah pernah mati.

Hal yang harus diperhatikan antaralain adalah dengan tidak melakukan hal-hal sebagai berikut:
  1. Jangan menambah asesoris kelistrikan pada sepeda motor secara sembarangan. Asesoris tersebut bisa berupa lampu tambahan, klakson, dan lain halnya. Penambahan aksesoris yang tidak tepat selain dapat menyebabkan aki soak, juga dapat mengakibatkan sistem kelistrikan terganggu dan imbasnya adalah sering matinya lampu depan maupun lampu belakang atau lampu rem.
  2. Jangan mengurangi kelengkapan listrik pada sepeda motor. Sejatinya pada setiap lini pada sistem kelistrikan sepeda motor telah disesuaikan dan telah diatur bagaimana sistem kerjanya. Sebagai contoh apabila kita melepas lampu kota atau lampu senja, maka kemungkinan besar akan ada daya berlebih yang disalurkan pada lampu utama atau lampu depan. Daya berlebih dari sistem kelistrikan akan mengakibatkan lampu depan cepat panas dan cepat mati juga (Mungkin ini alasannya mengapa manusia dilarang cepat panas, terlebih panas akan harta orang lain *justfun)
  3. Jangan sembarangan mengganti part kelistrikan sepeda motor yang telah mati. Hal terpenting lainnya adalah dengan selalu mengganti part yang telah binasa dengan part bawaan pabrik atau minimal memiliki spesifikasi yang sama. Karena jika tidak maka akan terjadi sesuatu yang tidak beres. Sebagai contoh, lampu depan bawaan pabrik mati. Lampu depan tersebut memiliki kemampuan untuk dialiri arus sebesar 35 Watt. Lampu tersbut kemudian digantikan oleh lampu yang sama namun dengan spesifikasi 20 Watt. Hmm, sudah jangan diperpanjang, nanti mati.
 Baca juga: INI DIA PENYEBAB SEPEDA MOTOR SERING “NGEMPOS” PAS LAGI DIGEBER

Selain hal-hal yang jangan dilakukan untuk menghindari  cepatnya bola mati yang mati, ada beberapa hal pula yang dapat dilakukan untuk memelihara bola lampu depan sepeda motor, diantaranya:
  1. Buat saklar on/ off pada dashboard motor. Hal yang telah disinggung sebelumnya, Bagi yang tidak mengerti bagaimana cara melakukannya, dapat pula kok datang ke dealer sepeda motor yang bersangkiutan. Biasanya ketika tengah melakukan service berkala, akan ditawari untuk memasang saklar lampu depan.
  2. Gunakan lampu LED. Seperti yang kita ketahui, lampu LED memiliki tingkat panas yang dihasilkan cukup rendah, hal tersebut terbukti efektif memperpanjang usia lampu. Hal yang harus diperhatikan adalah dengan mengkalkulasi besaran daya antara bola lampu bawaan yang biasanya hologen dengan lampu LED. Perlu diketahui bahwa lampu LED biasanya memiliki watt yanng rendah. Namun rendahnya watt tersebut tidak dapat disetarakan dengan watt dari lampu hologen. Misal, 10 Watt dari lampu LED tidak sama dengan 10 Watt di lampu hologen. (Nampaknya perlu ada kajian mendalam).
  3. Gunakan lampu jauh unuk siang hari dan lampu dekat di malam hari. Banyak yang merekomendasikan hal ini, sejatinya lampu depan yang menyala pada siang hari tidaklah memiliki signifikansi yang cukup untuk menyilaukan mata. Hal ini terjadi karena cahaya matahari yang jauh lebih digjaya dari cahaya lampu sepeda motor. Nah, karena demikian maka menggunakan lampu jauh pada siang hari bisa jadi pilihan karena tidak semengganggu  ketika dinyalakan pada malam hari. Penggunaan kedua posisi lampu ini bertujuan untuk memperlama usia pakai lampu, karena tidak membebankan salah satu pigmen lampu.

Nah, demikianlah artikel kami kali ini, jangan lupa untuk pasng iklan di situs kami yang 100% gratis dan lihat-0lihat pula katalognya, siapa tahu ada yang cocok.
Sampai jumpa lagi di atikel berikutnya.
Semoga bermanfaat.