Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Ganti Oli Mesin Sepeda Motor?

Konten [Tampil]
Ilustrasi Oli Mesin, Sumber: mobilku.org

Oli mesin boleh dikatakan sebagai darah dari kendaraan, tak terkecuali untuk sepeda motor. Konotasi ini dirujuk bukan tanpa sebab, karena seandainya oli mesin tidaklah ada pada suatu kendaraan 4 langkah (4 tak) maka sudah dipastikan kendaraan tersebut akan bekerja tidak dengan kondisi normal.



Berbeda dengan fungsi darah pada tubuh manusia, oli pada kendaraan bermotor memiliki fungsi utama sebagai pelumas. Oli berfungsi untuk melumasi setiap elemen-elemen yang berpotensi terkena gesekan dari sistem kerja piston.

Oli melubrikasi piston, roda gigi, hingga kopling. Selain berfungsi untuk melakukan pelumasan pada mesin kendaraan bermotor, oli juga berfungsi untuk menjaga suhu kendaraan bermotor. Oli yang baik akan menjaga kondisi kendaraan bermotor agar tetap stabil pada ambang batasnya, dengan demikian maka oli yang baik akan membantu tugas dari radiator atau pendingin mesin lainnya.

Penggunaan oli yang tidak baik, tidak tepat, maupun oli yang sudah tidak layak pakai, akan berpengaruh terhadap kinerja dari mesin kendaraan bermotor. Salah satu gejala dari kualitas oli yang mulai memburuk adalah mesin menjadi cepat panas, suara mesin menjadi lebih berisik, serta daya dari kendaraan bermotor yang cenderung hilang. Bagi pengguna sepeda motor dengan sistem kopling manual, gejala kualitas oli yang memburuk akan ditandai pula oleh kinerja kopling yang sering slip.

Oli merupakan elemen yang memiliki masa pakai, maka dari itu perlu dilakukan penggantian oli secara teratur. Lalu bagaimana cara mengetahui oli mesin kita sudah saatnya diganti atau tidak? Mari simak hal-hal berikut.

Banyak indikator yang dapat digunakan dalam menganalisa oli mesin kita apakah sudah saatnya diganti atau belum. Salah satunya adalah hal-hal berikut:
  • Jarak tempuh
 Jarak tempuh merupakan suatu indikator yang sering digunakan oleh pengguna sepeda motor sebagai indikator dalam menentukan kapan oli mesin mereka diganti. Pada umumnya oli mesin akan sangat berkurang daya pelumasaannya ketika menginjak jarak tempuh 3000 Km (lihat odometer untuk mengeceknya). Namun angka tersebut bukanlah angka mutlak, mengingat banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah  suhu lingkungan serta lancar tidaknya jalanan.
Suhu lingkungan berpengaruh terhadap volume oli pada mesin, semakin tinggi atau panas maka proses penguapan akan berkemungkinan lebih cepat. Oli merupakan zat cair, maka dari itu oli juga bisa menguap dan bila telah menguap maka volume oli dalam mesin akan berkurang.
Kondisi jalan berpengaruh terhadap keakuratan jarak tempuh yang tertera pada odometer. Bila sehari-hari kendaraan dipacu pada jalanan yang sering macet maka patokan 3000 Km pada odometer sudah tidak dapat dipergunakan.
Ketika dalam keadaan macet, mesin biasanya dibiarkan hidup. Dan ketika mesin hidup, maka oli tetap melakukan kerjanya sebagai pelumas akan tetapi odo tidak mencatat jarak tempuh dikarena kondisi roda depan yang masih diam. Hal ini juga berlaku pada saat memanaskan kendaraan kita, oli bekerja namun odo tidak mencatat.
Bila sering berkutat pada jalanan macet yang cukup parah setiap harinya, maka patokan pada odometer akan dikurangi jaraknya, semisal berada pada angka 2500 Km.
Setiap oli mesin memiliki daya pelumasan yang berbeda-beda, ada yang telah melebihin jarak tempuh 3000 Km masih tetap bagus namun ada juga yang sudah K.O sebelum jarak tempuh 3000 Km maka dari itu patokan di atas merupakan gambaran umum saja.

  • Kualitas serta volume oli mesin
Tutup oli mesin sepeda motor. Sumber: tsm-al-khoeriyah.blogspot.com

Untuk menentukan kualitas serta volume oli mesin dapat dilakukan dengan pengecekan pada tutup oli mesin. Contoh di atas merupakan tutup oli mesin sepeda motor. Lalu bagaimana untuk menentukan kualitas serta volumenya? Begini, tutup oli mesin tinggal dibuka saja menggunakan "tang" (jangan lupa standar dua) setelah itu lihat indikator low serta up. Bila oli membasahi bagian atas indikator tutup oli maka bisa dikatakan volume masih baik, namun apabila sudah di bawah maka bisa dikatakan sudah berkurang karena penguapan (indikator ditandai dengan garis-garis silang). Bila oli kurang karena proses penguapan maka tinggal ditambah saja, namun hal tersebut kami rasa tidak efektik mengingat kualitas oli yang boleh jadi sudah buruk, maka ganti seluruhnya saja.
Lalu bagaimana cara mengecek kualitas olinya? Tinggal rasakan saja menggunakan kedua jari yakni jempol dan telunjuk. Oli pada indikator tutup oli kita oleskan pada kedua jari tadi lalu kita gesek-gesek jari jempol dan telunjuk. Apabila dirasa sudah encer dan banyak "ngeresnya", maka sudah saatnya diganti.

Baca juga: Smartphone Kamu Lemot? Bisa Jadi Ini Biang Keladinya!

Mengapa bisa ngeres? Hal ini karena gaya gesek yang dilakukan di dalam mesin antara ruang bakar dan piston serta elemen lain pada mesin.
Sebagai catatan, untuk  mengukur kekentalan oli, maka harus dilakukan ketika mesin tengah dingin, lalu bandingkan dengan oli dengan kualitas yang masih baik (bila ada). Jika oli dicek ketika mesin masih hangat bahkan panas, maka akan sia-sia pengecekannya karena kekentalan akan berbeda.
Mengukur oli dengan rasa memang sulit, terlebih bila tidak terbiasa memegang oli. Maka dari itu cek warna serta baunya saja.
Oli yang sudah buruk akan memiliki warna hitam pekat serta bau gosong, apabila jarang mencium aroma oli, maka cara ini juga akan sulit. Maka bermain-mainlah dengan oli.

Viral:

Toner Cuka Apel? Ini Manfaat Dan Cara Pakainya! 

Hoax dan Ujaran Kebencian? Ladang Emas Yang Terpendam!


Nah, indikator di atas merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk memastikan kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli mesin. Salah satu kabar yang beredar mengenai penggantian  oli mesin adalah dengan menggantinya setiap tiga bulan sekali, namun hal itu terlalu subjektif, karena mengingat waktu akan sangat tergantung dengan kuantitas. Semakin sering dipakai maka semakin pendek usia oli begitu juga sebaliknya. Maka dari itu, metode tiga bulan sekali untuk ganti oli, kami rasa kurang relevan.

Bagaimana jika oli mesin dibiarkan dan tidak diganti-ganti? Ini kemungkinan yang terjadi:
  1. Knalpot berasap karena ring piston aus.
  2. Bahan bakar boros
  3. Daya atau tenaga yang dihasilkan berkurang.
  4. Kopling slip.
  5. Mesin berisik.
  6. Mesin cepat panas.
  7. Untuk beberapa kasus ekstrim, akan terjadi engine break. Engine break adalah kondisi dimana mesin dipaksa berhenti, piston memuai dengan hebatnya dan membuat piston tertahan pada ruang bakar, hal ini memaksa mesin untuk tidak berfungsi (anda bisa terpental ketika engine break terjadi).

Nah itu dia artikel kami mengenai  "Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Ganti Oli Mesin Sepeda Motor?". Kami akhiri artikel ini, akhir kata semoga bermanfaat.

Artikel terkait:
Bagikan Ini:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel