Mengenal Triangulasi Untuk Tangkal Hoax
Ilustrasi |
Assalamu'alaikum.
Belakangan ini banyak sekali fitnah atau berita bohong bertebaran di lingkungan sekitar kita. Acap kali sulit untuk membedakan mana yang berita fakta atau berita bohong. Ya karena pada era sekarang, bahkan berita dengan narasi bohong pun dapat dipoles sedemikian rupa agar terlihat sepertiberita nyata.
Berita bohong bukan tanpa akibat yang negatif, acap kali banyak dari masyarakat yang cemas, marah, hingga melakukan perundungan diakibatkan oleh berita bohong yang dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Nah, tahukah kalian bahwa dalam dunia akademik, berita bohong ternyata dapat ditangkal dengan satu metode keabsahan data. Metode tersebut bernama triangulasi. Mungkin banyak yang bingung apa itu triangulasi? Triangulasi sendiri digunakan oleh pada akademisi untuk mengecek keabsahan (boleh dibilang keobjektifan) suatu data penelitian, dan biasanya triangulasi digunakan untuk penelitian yng bersifat mendalam semisal penelitian kualitatif.
Menurut Sugiyono, triangulasi
diartikan sebagai teknik mengumpulkan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Nah triangulasi sendiri dibagi ke dalam tiga jenis yakni triangulasi sumber, waktu, serta teknik. Akan tetapi untuk menangkal berita bohong, cukup gunakan saja triangulasi sumber.
Triangulasi sumber artinya kita mengecek keabsahan suatu data dengan menelaah ke berbagai sumber. Itu artinya dalam kasus berita bohong, ketika kita menerima suatu berita yang belum jelas kebenarannya, maka kita perlu cek referensi lagi untuk mengecek keaslian berita. Misalkan ketika ada berita perundungan yang disebar melalui pesan berantai, maka kita wajib hukumnya untuk melakukan pencariaan melalui Google. Dan selama berita yang tadi dikirimkan via pesan berantai belum ada berita di suatu situs yang terpercaya maka ada baiknya kita jangan dahulu percaya dengan berita tersebut apalagi jangan sampai langsung membagikan berita yang belum jelas tersebut.
Pastikan pula sumber berita merupakan sumber yang terpercaya, misal dari situs berita terpercaya yang independen. Karena bila memihak, akan ada potensi melebih-lebihkan berita (tidak bohong atau palsu, namun tetap kurang dapat dipercaya).
Nah selama teknik atau metode ini digunakan dalam menyikapi berita yang masih belum jelas kebenarannya, kami rasa berita bohong akan dapatdicegah. Sekalipun ada berita bohong, tentu berita tersebut akan sia-sia karena masyarakat akan menjadi lebih pintar karena mengaplikasikan metode triangulasi ini. Ingat, jangan jadi masyarakat yang mudah emosi bahkan berketerbelakangan . Tuhan menciptakan otak dan hati untuk berfikir dan merasakan, oleh sebab itu segala sesuatu berita yang belum pasti ada baiknya dicek terlebih dahulu, karena apabila kita ikut menyebarkan, kita akan termasuk orang-oranbg yang berbohong bahkan orang-orang yang melakukan fitnah.
Artikel singkat ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu'alaikum.
Baca juga: