SHARING: ATASI BYSON KARBU YANG SERING BREBET

Konten [Tampil]
Ilustrasi sepeda motor Yamaha Byson


Yamaha Byson merupakan sepeda motor yang dapat dikatakan sebagai motor yang memiliki tempat tersendiri bagi pencinta motor besar kelas pertama. Bagaimana tidak? Bodi yang kekar, ban serta velg yang cukup besar, dan jangan lupakan shock depan yang besar tentunya akan jadi alat bius tersendiri bagi para "racun" modifikasi.

Namun, kesuksesan meracuni para penggila modifikasi ini tidak dibarengi dengan kinerja yang bagus dalam penjualan. Tercatat dalam siklus dua tahun terakhir Yamaha Byson harus dipaksa bertekuk lutut di pasar Indonesia.

Lesunya Byson di pasaran bukan tanpa alasan. Mulai dari part Byson yang bisa dikatakan ketinggalan zaman (lihat saja sistem rem belakang yang masih tromol), hingga terobosan kompetitor yang mulai "menghardik" secara paksa Byson untuk terlelap.

Selain alasan di atas, ada satu hal yang boleh jadi boomerang bagi Byson. Ya! sudah bukan suatu hal yang tabu bila BYSON dikenal dengan penyakitnya yakni sering brebet pada karbu dan mengakibatkan Byson sering mati dijalan.

Sebetulnya awal terendusnya penyakit yang satu ini, penulis sendiri meragukannya. Kenapa? Karena penulis belum mengalaminya. Sampai pada suatu masa tibalah pada penyakit yang telah melegenda dijangkit oleh Byson. Byson yang ditunggangi tiba-tiba brebet kemudian mati, sungguh tidak logis! disaat Pertamax selalu dicicipi, usia pakai Byson yang masih satu tahun, hingga penggunaan karbu yang belum di"oprek" menjadi alasan terherannya kening oleh terjangkitnya Byson oleh penyakit brebet.

Jujur saja, waktu itu odo meter masih menunjukan jarak tempuh di bawah 10.000 Km, tentunya angka tersebut membuat penulis makin terheran-heran dengan penyakit yang dijangkit. Banyak tutorial yang telah dilakukan, mulai membersihkan busi hingga melubangi kertas filter karbu si Byson. Namun hasil yang didapat sangat nihil.

Artikel terkait:

Hingga tiba pada suatu hari, Byson yang ditunggangi brebet dan mati disaat tengah digeber dijalan raya. Seketika penulis mencoba menepikan motor dan mengecek indikator di odo meter. Dan disela-sela tersebutlah penulis tidak sengaja menekan tuas Coek/ cuk Byson. Seketika byson mulai berangsur-angsur normal.
Coek/ Cuk ditandai dengan lingkaran patah-patah berwarna putih.

Selepas pengalaman tersebut, selama beberapa hari coek Byson selalu diset sedikit menutup. Hasilnya keadaan Byson mulai normal hingga tiba saatnya tanpa dicoek pun Byson tetap normal.
Memang suatu pengalaman yang cukup menarik, dimana ketika komprasi bahan bakar dan udara dinaikan lewat skrup karbu, motor tetap brebet, namun ketika bermain dengan coek motor mulai normal.

Mungkin hal itulah yang menyebabkan Byson karbu brebet, karena coek yang jarang difungsikan. Satu pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman di atas adalah ketika mulai memanaskan, coek selalu diatur dan ketika tengah berkendara lalu karbu mulai brebet maka coek pun sedikit tutup. Hal ini bertujuan untuk mensuplai bahan bakar yang sekiranya telat disuplai oleh sistem vakum karbu Byson.

Saya rasa tulisan ini dicukupkan sekian. Semoga bermanfaat.
 
Bagikan Ini:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel