Definisi Strategi Menurut Ahli
Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel Icalan01. Kali ini kita akan membahas strategi
menurut ahli.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, strategi memiliki arti taktik: rencana
langkah-langkah yang dilakukan secara sistematis dalam perang. Chandler dalam
Freddy Rangkuti (2016) menyatakan strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut,
serta prioritas alokasi sumber daya.
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad dalam Freddy Rangkuti (2016), strategi
adalah:
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang
apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian,
perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan
mulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).
Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Dan M. Nur Rianto Al Arif (2012) menyatakan bahwa strategi adalah suatu
rencana permainan untuk mencapainya. Setiap bisnis harus merancang strategi
untuk pencapaian tujuannya.
Menurut Kotler dan Paul dalam Ismail (2016) strategi pemasaran dapat
dipahami sebagai logika pemasaran yang dengannya unit usaha dapat mencapai
tujuan. Menurut Ibid, dkk. dalam Diana (2011) strategi dibedakan menjadi:
a). Strategi permintaan primer, dirancang untuk menaikan tingkat permintaan
terhadap bentuk produk atau kelas produk dari bukan pemakai yang sekarang dan
dari pemakai yang sekarang. Oleh karena itu, ada 2 pendekatan strategis yang
mendasar untuk merangsang kebutuhan primer, yaitu: 1) Meningkatkan jumlah
pemakai. Untuk meningkatkan jumlah pemakai, perusahaan harus memperbesar
kesediaan pelanggan untuk membeli atau kemampuan mereka untuk membeli produk
atau jasa, atau kedua-duanya. 2) Meningkatkan kesediaan untuk membeli dapat
ditingkatkan dengan memperlihatkan manfaat-manfaat yang sudah ada pada produk.
Pendekatan ini biasanya perlu dalam pemasaran bentuk produk baru. b). Strategi
permintaan selektif, dapat berupa 3 alternatif utama, yaitu memperluas pasar
yang dilayani, merebut pelanggan dari pesaing, dan mempertahankan atau
meningkatkan permintaan dari basis pelanggan saat ini. Strategi kebutuhan
selektif dapat dicapai dengan mempertahankan pelanggan lama atau dengan
menjaring palanggan baru.
Adapun salah satu pendekatan dalam strategi bisnis adalah dengan metode
analisis SWOT (Strengths,Weaknesses, Opportunittes, Threats). Freddy
Rangkuti (2016) menyatakan:
Konsep dasar pendekatan SWOT ini, tampaknya sederhana sekali, yaitu
sebagaimana yang dikemukakan oleh Sun Tzu (Sun Tzu: 1992), bahwa “apabila kita
telah mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dan mengetahui kekuatan dan
kelemahan lawan, sudah dapat dipastikan bahwa kita akan dapat memenangkan
pertempuran”. Dalam perkembangannya saat ini, analisis SWOT tidak hanya dipakai
untuk menyusun strategi di medan pertempuran, melainkan banyak diterapkan dalam
penyusunan perencanaan strategi bisnis (Strategic Business Planning)
yang bertujuan untuk menyusun strategi-strategi jangka panjang sehingga
arah dan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan dapat segera diambil
keputusan, berikut semua perubahannya dalam menghadapi pesaing.
Nah artikel ini kami cukupkan sampai di sini. Akhir kata semoga bermanfaat
dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.