Begini Kecurangan Oknum SPBU dan Cara Menghindarinya

Konten [Tampil]




Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel kami, kali ini kita akan membahas mengenai kecurangan dari oknum SPBU dan bagaimana cara menghindari kecurangan dari oknum SPBU tersebut.


SPBU yang kita maksud adalah Pertamina yang merupakan perusahaan dari negera atau BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Kendati dimiliki oleh negara, namun dalam pengelolaan SPBU, Pertamina juga bekerja sama dengan swasta dalam hal pengelolaan SPBU dengan merek dagang Pertamina.

Oleh sebab itu, maka tidak heran, dalam setiap SPBU pertamina terdapat kode-kode tertentu yang menunjukan status pengelolaannya. Singkatnya, SPBU yang dikelola bukan oleh swasta ditandai dengan angka terakhir 01.

Ngomong-ngomong, kita pasti tahu bahwa dalam bisnis dagang, selalu saja ada oknum yang bermain untuk menambah keuntungan sebanyak-banyaknya. Dan dalam hal ini, meski belum dilakukan pendalaman lebih lanjut, namun rasanya bisa dijadikan patokan bagi kita untuk terhindar dari kecurangan-kecurangan dari oknum tertentu.

Simak saja deh kutipan postingan berikut:


Ngomong-ngomong, kita pasti tahu bahwa dalam bisnis dagang, selalu saja ada oknum yang bermain untuk menambah keuntungan sebanyak-banyaknya. Dan dalam hal ini, meski belum dilakukan pendalaman lebih lanjut, namun rasanya bisa dijadikan patokan bagi kita untuk terhindar dari kecurangan-kecurangan dari oknum tertentu.


*BISMILLAH… assalamu'alaikum...
INFO BAGUS u/ PENGENDARA
Untuk: SEMUA PENGENDARA
PESAN: JANGAN ISI MINYAK dengan NOMINAL PAS: 10rb, 20rb, 50rb, 100rb, 200rb dan seterusnya
MODUS BARU KECURANGAN SPBU
MOHON MAAF! Jika ada Pengusaha SPBU di sini… Semoga TIDAK TERSINGGUNG dan BUKAN u/ maksud buruk.
Izinkan saya numpang berbagi pengalaman di sini tentang kecurangan para oknum Petugas di SPBU. Harapan saya dengan adanya tulis ini agar TIDAK ADA LAGI yang tertipu atau dicurangi ketika mengisi bensin di SPBU dengan label "pasti pas"
Kejadiannya sekitar seminggu lalu saya bawa mobil saudara ke Jakarta. Saya isi bahan bakar di salah 1 SPBU, sengaja saya tidak sebutkan nama dan lokasi SPBU tersebut takutnya nanti dikira pencemaran nama baik.
Kebetulan saat itu yang bawa mobil kakak saya jadi saya duduk di kursi belakang. Kakak saya langsung “nyodorin” uang 100rb. ke petugasnya. Saya GAK TURUN dari mobil, tapi saya perhatikan argo di mesin pengisiannya.
Saat argo mendekati angka 80rb. tiba-tiba tuh ANGKA-nya LONCAT langsung ke angka 100rb., kakak saya GAK NYADAR tentang kejadian itu tapi spontan saya langsung protes keras.
"Pak! Itu kok argonya LANGSUNG LONCAT dari 80rb. ke angka 100rb?" Si petugasnya langsung bilang gini: "Bener kok udah 100rb." Terus saya MINTA STRUK-nya, setelah keluar struk baru tuh keliatan di struk tertulis Rp.80,075. Lalu Petugasnya “ngembaliin” duit 20rb. sambil bilang gini sambil MUKA-nya GUGUP: "Wah maaf pak! Mungkin mesinnya sedang rusak."
Selang 2 hari saya ke JOGJA bawa motor matik isi bensin di salah 1 SPBU di Jogja. Saya TIDAK publikasikan nama SPBU dan lokasinya. Saya isi bensin 10rb. setelah saya perhatiin ARGO-nya, eh TERULANG LAGI kejadian di SPBU JAKARTA kemaren dari angka 8rb. langsung loncat ke 10rb.
Kali ini saya DIEM dan AN NGGAK PROTES, karena saya pikir cuman duit 2rb. ini lagian di belakang yang ANTRI BANYAK banget, karena kebetulan JAM PULANG KERJA.
Saya mikir apa jangan-jangan banyak Petugas SPBU yang melakukan perbuatan "nakal" ini. Akhirnya rasa penasaran saya terjawab saat lagi makan di “angkringan” dekat SPBU tempat saya ngisi bensin motor saya di mana saat itu ada Petugas SPBU yang kebetulan juga makan di angkringan itu ngobrol dengan pedagang angkringannya.
Mereka “NGOBROLIN tentang “side job” itu. Mereka ngobrol pake BAHASA DAERAH yang intinya begini:
1. Argo di SPBU “emang” bisa didesain/diakali untuk LANGSUNG LONCAT ke angka tertentu
2. BISA! Carannya dengan loncatnya angka di argo “dengan catatan” kalo BUYER-nya isi bensin dengan nominal yang umum semacam 10rb, 15rb, 20rb, 50rb, 100rb. dan seterusnya.
3. Yang ngisi bensin RATA-RATA “cuek” gak liat argonya
4. Kalo buyer-nya beli di angka yang NOMINAL-nya enggak umum, GAK BISA diakali semisal 13rb, 21rb, 106rb. OHH GITU YAAA...
Jadi setelah itu saya menyimpulkan kalo MAU ISI BENSIN “mending” isi di angka yang GAK UMUM semacam 11rb, 19rb. dan seterusnya.
Mungkin kita memang susah “ngilangin” BUDAYA korupsi di negara ini. Tapi seenggaknya KITA BISA MEMINIMALISIR tindakan korupsi dan tidak berbuat korupsi. Saya “cuman nyaranin” buat para Pengguna media sosial yang membaca tulisan ini:
1. Kalo isi bensin “pantengin” tuh argo
2. Kalo bisa isi di NOMINAL yang GAK BIASA seperti 11rb.,23rb. dan seterusnya.
3. Kalo Petugasnya “maenin handle”, SURUH LEPAS tuh “handle”-nya
Semoga sedikit tulisan saya ini ber-MANFAAT u/ BANYAK ORANG. Hanya jika berkenan, tolong bantu di”share” cerita pengalaman ini biar banyak yang baca.
Biar NGGAK ADA LAGI rupiah hasil keringat yang dicurangin. Kasihan mereka yang penghasilannya tak seberapa tapi ditipu oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Semoga bermanfaat dan waspadalah!
wassalamu alaikum wr wb.


................................................................

Cerita di atas belum terbukti kebenarannya, namun bisa kita jadikan sebagai cara pencegahan guna terhindar dari praktik-praktik curang oknum SPBU.
Wassalamu’alaikum.
Bagikan Ini:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel