Unsur dan Bauran Pemasaran Menurut Ahli
Sabtu, 07 September 2019
Konten [Tampil]
Assalamu’alaikum.
Kembali lagi
pada artikel Icalan01. Kali ini kita akan membahas mengenai unsur dan bauran pemasaran menurut ahli.
Dalam bukunya,
Freddy Rangkuti (2016) mengklasifikasikan unsur-unsur pemasaran menjadi tiga
unsur, yakni unsur strategi persaingan (meliputi segmentasi pasar, targeting, dan positioning), unsur taktik pemasaran (meliputi diferensiasi dan
bauran pemasaran), serta unsur nilai pemasaran (meliputi merek atau brand, pelayanan atau service, serta proses). Definisi dari
unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1. Segmentasi Pasar
Menurut Freddy
Rangkuti (2016) segmentasi pasar adalah:
Segmentasi pasar
adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen
secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik,
kebutuhan produk, dan bauran pemasaran sendiri.
Sedangkan
menurut Philip Kotler dalam M. Nur Rianto Al-Arif (2012) segmentasi pasar
adalah:
Segmentasi pasar
adalah proses pengelompokan ke dalam kelompok pembeli yang potensial yang
memiliki kebutuhan yang sama dan atau
karakteristik yang disukai serta memperlihatkan hubungan pembelian yang sama.
Dan Syafruddin
Chan (2003) menjelaskan bahwa:
Teori segmentasi
pada disiplin ilmu marketing selalu
berpijak pada premis bahwa tak ada satu pun perusahaan yang mampu melayani
seluruh target market-nya dengan
baik. Pasar pada dasarnya terlalu besar untuk dilayani sendiri. Di samping itu,
kebutuhannya juga sangat bervariasi. Sehingga kadang kala pesaing kita bisa
masuk dengan penawaran yang jauh lebih manarik daripada kita. Oleh sebab itu,
kita harus bisa memilah-milah pasar yang akan kita layani. Inilah yang disebut
segmentasi.
2. Targeting
Menurut Freddy
Rangkuti (2016), targeting adalah
suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.
Sedangkan menurut Herry Sutanto dan Khaerul Umam (2013):
Setelah
melakukan segmenting (segmentasi
pasar), bank syariah harus melakukan targeting.
Targeting adalah langkah untuk
menetapkan pasar sasaran (target market). Target market adalah
sekumpulan nasabah yang akan dituju yang akan dilayani dengan program pemasaran
tertentu.
3. Positioning
Freddy
Rangkuti (2016) mendefinisikan:
Positioning adalah penetapan posisi.
Tujuan positioning ini adalah untuk
membangun dan mengomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke
dalam benak konsumen.
Sedangkan
menurut Philip Kotler dalam M. Nur Rianto Al-Arif (2012), positioning adalah:
Positioning adalah tindakan merancang
penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang
berarti dan berada dalam benak pelanggan sasaran. Positioning merupakan elemen yang sangat utama dalam suatu strategi
pemasaran. Sebuah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi
pelanggan terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan
peta persepsi. Dengan menggunakan informasi dari peta persepsi itu, dapat
dikenali berbagai strategi penentuan posisi.
4. Diferensiasi
Menurut M. Nur
Rianto Al-Arif (2012), diferensiasi adalah:
Diferensiasi
produk adalah kegiatan memodifikasi agar menjadi lebih menarik. Diferensiasi
ini memerlukan penelitian pasar yang cukup serius karena agar benar bisa
benar-benar berbeda, diperlukan pengetahuan tentang produk pesaing.
Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk,
antaralain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah spesifikasi fisik produk,
meskipun itu diperbolehkan.
Evelyn dan Duke
(2006) menjelaskan:
Ada banyak cara
untuk melakukan diferensiasi. Ada faktor diferensiasi yang berwujud, seperti:
harga, seleksi, persyaratan, dan jangka waktu antar. Ada faktor diferensiasi
yang tidak berwujud, seperti kualitas layanan, keahliaan, citra, nilai, dan
status.
5. Bauran Pemasaran
Kotler dalam M.
Nur Rianto Al-Arif (2012) menyatakan:
Bauran pemasaran
adalah perangkat alat pemasaran faktor yang dapat dikendalikan –product, price, promotions, place- yang
dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar
sasaran.
Sedangkan Freddy
Rangkuti (2016) menyatakan bahwa bauran pemasaran, yang berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan yang mengenai produk, harga, pasar, promosi dan tempat.
6. Merek atau Brand
Kamus Bahasa
Indonesia mendefinisikan merek sebagai cap yang dipasang pada kemasan produk
sebagai pengenal; kegagahan, keunggulan; mutu; kualitas. Namun, Zyman dan
Miller (2002) menyatakan:
Brandwidth
bukan hanya nama yang elok. Itulah jalan elok harus dibangun dalam e-marketing:
selapis demi selapis arti yang dihubungkan dengan masyarakat yang secara
spesifik, dalam hubungan yang semakin lama semakin dalam.
Zyman dan Miller
(2002) mendefinisikan merek sebagai:
Merek adalah
steno dari zaman kita, secara instan mengomunikasikan ide total dari produk
atau jasa Anda kepada banyak masyarakat sasaran, tetapi menyampaikan arti
pribadi kepada setiap orang masing-masing pada waktu yang sama.
Evelyn dan Duke
(2006) mendefinsikan branding sebagai
upaya untuk menciptakan persepsi unik, serta ikatan emosional atau intelektual
antara produk dan customer akhir.
Secara spesifik, M. Nur Rianto Al-Arif (2012) tidak mendefinikan brand sama dengan merek karena brand memiliki makna yang lebih luas
dibandingkan dengan merek. Menurut M. Nur Rianto Al-Arif (2012: 155), brand adalah:
Brand merupakan jaminan kualitas,
asal-usul, dam performanya, yang dengan demikian meningkatkan nilai yang
dirasakan pelanggan dan mengurangi risiko dan kompleksitasdalam keputusan
membeli.
7. Pelayanan atau Service
Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan
dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada
konsumen ini perlu terus-menerus ditingkatkan (Freddy Rangkuti: 2016).
8. Proses
Freddy Rangkuti
(2016) menyatakan:
Proses, yaitu
nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan
terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik
secara langsung maupun secara tidak langsung.
Artikel ini kami
cukupkan sampai di sini. Akhir kata sampai jumpa dan semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum.