Mengapa Harga Jual Motor Sport Bekas Mudah Turun?
Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel Icalan01.
Kali ini kita akan membahas mengenai mengapa harga jual motor sport bekas yang mudah terjun bebas
turun tak karuan.
Banyak forum yang kami temui yang
sering membahas persoalan ini. Banyak yang mencari motor sport dengan harga murah. Namun di sisi lain, pemilik pun ogah menjual motor sport-nya dengan harga murah.
Ujung-ujungnya malah ada
keributan karena beberapa owner motor
sport merasa “terhina” karena motor
gagah bekasnya berharga murah.
Banyak ajakan dari beberapa
pengguna motor sport tersebut untuk
menjaga harga jual motornya. Hal tersebut semata-mata untuk menjaga “gengsi”
dari motor sport tersebut.
Tak jarang ajakan tersebut
diakhiri dengan aksi intimidasi pada pencari motor sport bekas yang murah.
Menurut kami sendiri, ketika
suatu hal telah merujuk pada aksi intimidasi atau bullying, maka hal tersebut nampaknya kurang pantas dilakukan.
Terlebih hal tersebut hanya semata membahas harga motor yang bahkan tidak
mereka jual.
........................................................................................................................................
Oke kembali lagi pada pembahasan
kita mengenai mengapa harga motor sport
biasa dengan mudah terjuan bebas harganya?
Sebelumnya ada banyak faktor yang
bisa menyebabkan hal tersebut. Diantaranya adalah:
1. Branding
Yang pertama adalah branding. Branding mencakup merk tetapi merk tak selalu mewakili brand. Memang
agak abstrak bila kita fikirkan. Jika kita rujuk secara teori, dikatakan bahwa
brand adalah cerminan nilal sedangkan merk merupakan sebuah identitas suatu
barang.
Tapi pada intinya kita setuju
bahwa brand berpengaruh terhadap harga suatu barang termasuk haraga motor sport bekas. Katakanlah bila bicara
mengenai produk dari Ka..saki dan dari V..r, kendati keduanya memiliki varian
motor sport, namun kami yakini bahwa kedua
motor sport tersebut akan memiliki
jarak cukup jauh bila membandingkan harga jual bekasnya terhitung dari harga
beli baru.
Hal tersebut tak luput dari brand
yang melekat. Bila pabrikan memiliki feed
back yang bagus, maka akan membuat branding-nya
bagus, begitu juga sebaliknya. Jadi jangan heran bila ada produk motor yang
bagus, namun harga jual bekasnya jatuh. Hal tersebut salah satu faktornya
terjadi karena pabrikan mengalami masalah misal pada varian produk lain.
2. Permintaan Konsumen
Dalam dunia ekonomi, ada suatu
prinsip yang mengatakan “bila permintaan tinggi, maka harga akan tinggi atau
naik” sebaliknya “jika penawaran yang tinggi, maka harga akan turun atau rendah”.
Secara sederhananya, bila banyak
calon pembeli yang mencari motor bekas tipe A, maka harga motor bekas tersebut
akan menjadi lebih tinggi dan cenderung stabil. Hal tersebut bertujuan untuk
menjaga stabilitas barang.
Sebaliknya, analogi dari penwaran
yang tinggi adalah dilihat apabila produsen atau penjual menjual produk yang
kurang diminati atau kurang dicari konsumen, maka harganya akan rendah.
Contohnya apabila ada motor baru dari pabrikan, biasanya harganya akan lebih
murah, hal tersebut bertujuan untuk membuat barang mudah terjual.
Masalahnya adalah motor bekas
dengan genre sport biasanya tidak
banyak dicari seperti motor matik yang biasanya banyak digunakan masyarakat.
Oleh sebab itu, biasanya dipenjual motor bekas, stok dari motor sport akan lebih sedikit dari motor
metik.
Hal tersebut dilihat kembali dari
prinsip ekonomi tadi. Ketika bicara ekonomi, maka mau itu sport, naked, advance, atau lainnya tidak berlaku
selama tidak ada yang mencari atau yang mencarinya sedikit.
Bila harganya ingin mahal, maka
kita harus mencari kolektor atau sesama pecinta hobi motor sport. Karena bila kita jual menurut harga pasar dan prinsip
ekonomi, maka harga jual dari motor bekas dengan tipe sport akan jauh melorot bila dibandingkan dengan motor yang banyak
dicari.
3. Usia Motor
Kita ketahui bersama bahwa motor
merupakan salah satu benda yang mengalami amortisasi atau penyusutan. Artinya
harga jualnya akan terus berkurang sesuai dengan usia dari motor tersebut. Tak
terkecuali untuk motor bekas bergenre sport.
Oleh sebab itu, kendati masih
bagus dan terawat, apabila kita rujuk pada teori penyusutan, maka motor sport bekas akan mengalami penurunan
harga.
Dan apabila membicarakan tentang
penyusutan harga, kami jadi ingat dengan teori waktu uang. Intinya adalah
barang saat ini tidak akan sama nilainya dengan barang di masa depan.
Hal yang bisa kita tangkap adalah
bahwa saat kita beli motor sport dengan kondisi baru, boleh jadi motor tersebut
merupakan motor yang mahal dan sangat trendy.
Namun lambat laun, persaingan akan ketat. Dan motor yang tadinya “wow” tersebut akan tergantikan
dengan motor yang lebih wow lagi bukan?
Nah artikel ini kami cukupkan
sampai disini, semoga bermanfaat untuk kita semua. Akhir kata, sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.
Kontributor: