Bisnis Home Recording? Simak Suka Dukanya

Konten [Tampil]


melihat lebih  jauh mengenai bisnis home recording
Ilustrasi


Assalamu’alaikum,
Kembali lagi pada artikel kami, kali ini kita akan membahas mengenai suka duka membuka bisnis home recording.


Ada pepatah yang mengatakan bahwa “pekerjaan yang menyenangkan adalah hobi yang dibayar”. Tak salah memang karena hal tersebut memang benar adanya, perumpamaan lain yang sesuai mungkin adalah sambil menyelam minum air. Kita mendalami hobi dan sekaligus mendapatkan pendapatan dari hobi yang kita geluti digeluti.

Home recording atau home record bila kita terjemahkan adalah rekaman rumahan atau melakukan rekaman di rumah.

Banyak yang menggeluti bisnis rekaman rumahan adalah dari kalangan musisi, baik musisi ternama maupun musisi ala kadarnya seperti kami hehe.

Membuka bisnis rekaman rumahan boleh jadi hal yang amat menyenangkan dan cenderung membuat nyaman. Hal itu tak lain karena kita berbisnis sejalur dengan hal yang kita sukai.

Nah hal di atas adalah sebagian kecil dari “suka” atau hal yang menyenangkan dari bisnis rekaman rumahan, berikutnya kami akan coba sedikit menceritakan duka dalam menjalani bisnis ini.

1. Bisnis Yang Sulit Berkembang
Sebelumnya telah kami bahas bahwa bisnis rekaman rumahan merupakan bisnis yang biasanya digeluti oleh musisi. Hal tersebut biasanya membuat nyaman karena membuat bisnis ini menjadi satu jalur dengan apa yang telah kita kuasai. Masalahnya adalah dalam dunia usaha, “nyaman” adalah sebuah ancaman dalam kemajuan sebuah bisnis tak tekecuali bisnis home record ini.

Selain karena merasa nyaman, bisnis ini merupakan bisnis yang berada di bisnis yang kurang memiliki peluang. Kenapa? Karena kita ketahui bersama bahwa saat ini di Indonesia, musik sudah sulit dihargai, terbukti dengan banyaknya pembajakan dan banyaknya label rekaman yang gulung tikar karena sudah sulit untuk berjuang mencari rupiah. Menilik hal tersebut rasanya tak salah bila bisnis ini adalah bisnis yang cenderung akan jalan di tempat.

2. Pendapatan Tak Sebanding Dengan Pengeluaran
Hal ini adalah hal yang boleh jadi banyak di alami oleh para penggiat bisnis rekaman rumahan tak terkecuali kami. Bukan rahasia lagi bila modal dari bisnis ini cukup besar. Masalahnya adalah karena proyek rekaman dalam bisnis ini tidak menentu dan terkadang hanya satu proyek dalam lima bulan.

Bila tarif yang ditawarkan berkisar antara Rp. 150.000 hingga Rp. 300.000 maka tentu sudah bisa dibayangkan bukan betapa remuknya pendapatannya? Itu sebabnya  bisnis ini memiliki return atau balik modal yang lambat. Bisnis ini lebih cocok dibuat sampingan mengingat pendapatan yang boleh jadi tidak sebanding dengan pengeluaran berupa modal.

3. Costumer Fiktif
Sama seperti bisnis online semisal ojek online maupun belanja online, sistem awal dari bisnis ini adalah melakukan order atau pemesanan. Jarang kami temui client atau costumer yang sekali datang langsung deal.

Biasanya para calon pengguna jasa rekaman akan melihat bisnis kita di media sosial atau internet untuk kemudian menghubungi kita lalu sedikit bertanya-tanya (walau kadang banyak bertanya). Bila serius biasanya akan melakukan survey atau bahkan setelah menyepakati tanggal atau hari maka akan langsung melakukan rekaman,

Namun tak sedikit pula yang datang dengan sopan namun hilang tanpa kabar. Masalahnya adalah ketika kita menyepakati tanggal atau hari, biasanya kita sebagai pemilik bisnis akan sedikit memberikan prioritas untuk costumer yang akan rekaman, hal itu dibuktikan dengan tidak melakukan beberapa pekerjaan hanya untuk menunggu calon pelanggan kita. Namun setelah ditunggu ternyata pelanggan hilang begitu saja.

Kendati ada sistem DP atau uang muka, namun tetap saja banyak yang enggan memberikan uang muka. Lagi pula bila ada pembatalan sepihak tentunya akan sedikit membuat kerugian bukan?

Nah demikian artikel ini membahas mengenai suka dan duka dalam membuka bisnis rekaman rumahan. Terlepas dari suka dan duka itu semua, sebagai penggiat bisnis sampingan tentunya bisnis ini masih kami jalani. Dari pada tidak ada pekerjaan sama sekali (kasarnya).

Semoga tulisan ini bermanfaat, akhir kata sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.
Bagikan Ini:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel