Ngerinya Ketika Rantai Keteng Bermasalah

Konten [Tampil]



Ilustrasi kerusakan katup sepeda motor. (disunting) sumber: otomotifnet.gridoto.com


Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel kami, kali ini kami akan membahas tajuk mengenai “Ngerinya Ketika Rantai Keteng Bermasalah”. Artikel ini merupakan salah satu kejadian yang kurang mngenakan yang kurang lebih dua tahun lalu kami alami. Kejadian yang kurang mengenakan tersebut adalah bermasalahnya rantai keteng pada salah satu kendaraan sepeda motor kami.

Kami memiliki sepeda motor yang boleh dikatakan keluaran terbaru. Sepeda motor bebek ala ayam jago pabrikan dari “sayap sebelah”. Kami sedikit lupa dengan apa yang terjadi, karena kebetulan itu motor merupakan tunggangan sehari-hari salah satu anggota keluarga kami. Hampir setiap hari digunakan namun dengan jarak tempuh sekitar 7 Km perhari (kendati kadang-kadang sekitar 20 Km perhari).

Singkat cerita sepeda motor tersebut yang masih terbilang muda mogok di tengah jalan. Setelah kami meluncur ke TKP, ternyata memang mandeg dan tidak mau menyala (distarter dan diengkol tidak bisa). Besoknya kami bawa ke bengkel terdekat yang mengerti tentang jeroan motor (kami tidak buru-buru membawanya ke dealer resmi karena jarak tempuhnya sekitar 30 Km). Akhirnya ketemu juga masalahnya, dua katup yakni klep in dan out bengkok. Sepeda motor dengan sistem katup DOHC (Double Over Head Camshaft) tersebut ternyata sudah kehilangan satu sisi sistem katupnya.

Masalah muncul kembali setelah kami mencari katup untuk sepeda motor kami, karena merupakan sepeda motor baru (kendati sebetulnya merk tersebut dulu pernah ada), maka katup tersebut sulit untuk dijumpai. Sudah hampir setiap bengkel part motor sekitaran Kota Bandung dan Kab. Bandung barat  kami jelajahi, namun hasilnya nihil. Di beberapa tempat malah menawarkan satu bundel dengan engine-nya (nah loh barang dari mana hayo), dan ketika di dealer dan bengkel resmi ternyata harus memesan dengan waktu yang tidak pasti, selain itu kita juga wajib sertakan STNK dan BPKB (gak beli motornya, gak beli partnya, harus inden ternyata).

Karena barang sulit cari, maka pilihan buntunya adalah mencari persamaan dan melakukan pembubutan untuk membuat beberapa lekukan pada batang katup. Cara yang sebetulnya hampir kami lakukan, sebelum akhirnya kami menemukan katup  yang kami cari pada salah satu tempat belanja online bernama Lazaza (nama disamarkan). Alhamdulillah ternyata kebetulan ada salah satu pelapak yang menjual katup bekas milik sepeda motor yang serupa dengan yang kami punya. Dan kebetulan lagi katup tersebut sesuai dengan yang kami butuhkan (Bila dilihat-lihat, pelapak ternyata merupakan owner bengkel dan sering ikut ajang road race)..

Setelah menunggu beberapa lama akhir barang sampai dan kami pasang pada tempatnya. Sepeda motor kembali bisa menyala, namun rantai keteng sudah minta ganti. Hmm, beberapa bulan kami paksakan untuk menggunakan rantai keteng tersebut, namun akhirnya harus ganti juga (berbeda dengan katup, rantai keteng lebih mudah dicari).

Sekedar info saja, rantai keteng bermasalah ditandai dengan suara mesin yang tak seperti biasanya. Bila menggunakan knalpot bawaan pabrik tentunya akan semakin peka terasa. Biasanya mesin bersuara lembut dan memiliki kompresi atau ledakan yang padat, namun ketika rantai keteng bermasalah maka hal yang terasa adalah kompresi tersebut hilang. Suara yang biasanya gagah mendadak seperti suara bajaj tiga roda.

Apes memang, disaat penggunaan sepeda motor yang biasa saja (tidak untuk balap apalagi trabas), ternyata bisa mendapatkan penyakit yang boleh dikatakan berat (ganti katup merupakan satu hal yang tidak main-main). Tapi, selalu ada hikmah bukan dalam setiap  masalah? Hikmah yang dapat kami ambil adalah kami jadi bisa mengabarkan pada kalian mengenai ngerinya rantai keteng yang bermasalah. Semoga saja tidak ada dari pembaca yang mengalami hal serupa.

Kendati kami mengalami hal apes dan cukup memalukan seperti ini (motor bebek yang dapat dikatakan premium dan masih muda harus didorong di jalanan), tapi semoga ini bukan hasil dari cacat produksi maupun rendahnya quality control dari sepeda motor yang dirakit di Indonesia. Nah kendati kami bisa mengabarkan ngerinya ketika rantai keteng bermasalah, namun kami belum mampu memberikan penyebab pasti mengapa rantai keteng pada sepeda motor baru dengan jarak tempuh rendah dapat mengalami masalah pada rantai ketengnya. Mungkin pada artikel selanjutnya bisa kami paparkan lagi.

Cukup sampai disini curhatan kami kali ini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.
Bagikan Ini:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel