Apa Itu MULTY TRACK RECORDING Dan LIVE RECORDING?
HALLO
para pecinta musik di manapun anda berada xixixi. Pada artikel kali ini kita
akan membahas apa sih bedanya multy track recording dan live recording. Kenapa
saya membahas tentang hal ini? Karena saya cukup riskan pada band-band indie
yang kebetulan sedang rekaman di rumah saya. Di situ tampak band tersebut
kesulitan dalam melakukan proses rekaman, kenapa? Karena mereka sendiri
cenderung tidak paham apa itu multy track dan apa itu live record, hal itu berimbas
pada kebingungan mereka yang harus apa? Harus latihan apa? Harus improve apa?.
Oke mari kita bahas lebih detail yah manceman hehe.
Mungkin
bagi orang awam atau band yang beru pertama kali rekaman akan berfikir bahwa
rekaman itu adalah kamu main musik full band seperti saat latihan di studio
lalu ada alat yang akan merekam dan tara jadi lah lagu yang gagah, mewah, dan
apik. Hehe tapi recording itu tidak seperti itu. Ada 2 macam cara yang biasa
diterapkan oleh studio-studio rekaman, yang pertama adalah MULTY TRACK RECORDING dan yang kedua adalah LIVE RECORDING. Apa perbedaannya? Ok baik akan saya terangkan
menurut sepengetahuan saya.
1. MULTY TRACK RECORD
Multy
track record bila kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya Banyak Jalur
Pencatatan, atau dalam bahasa sederhananya adalah pencatatan jalur yang banyak
atau beraneka ragam. Maksudnya adalah saat agan mau rekaman, agan harus buat
tracks/ jalur-jalur yang nantinya akan di mixing dan di mastering. Tracknya itu
apa? Nah tracknya itu adalah jalur yang nantinya mencatat sound yang agan mau
rekam, misalnya gitar, bass, vocal, drum, dan lain-lain. Nah kelebihannya apa?
Dalam proses ini SE (Sound Engineer) akan lebih mudah dalam hal pengeditan baik
dalam proses mixing maupun mastering, bagi player sendiri multy track sangat
membantu mereka apabila ada sound dari vocal atau gitar atau instrument lain yang
tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan, jadi bila ada yang tidak sesuai
maka tinggal take / rekam kembali sound yang tadi tidak sesuai, nah saat taking
lagi cukup sound yang tidak diinginkan saja yang ditaking, tidak usah taking /
rekam semua instrument dari awal. Nah proses takingnya sendiri dilakukan part
to part atau bagian ke bagian atau satu per satu. Nah, proses part to part ini
lah yang sering menjadi boomerang bagi players yang terbiasa bermain secara
live di studio. Biasanya mereka kehilangan alur atau kemistri hehehe. Mereka
biasanya akan sangat sulit dan malah menjadi asing terhadap lagu mereka, hal
ini akan diperparah bila si player tidak bisa menjaga tempo apalagi tidak tau
dengan apa itu tempo atau apa itu metronome. Saya sering menemukan para player
yang saat saya tanya “main di tempo berapa?” dan mereka jawab “tempo apa?” atau
“standart saja” nah hal ini yang benar-benar buat saya kadang jengkel, kenapa?
Karena tempo itu adalah hal basic sekali dalam bermusik, bila agan tidak tahu
apa itu tempo atau bahkan alergi dengan suara metronome maka saya bisa bilang
agan dalam hal bermusik masih belum afdolssssssss. Sebenarnya kekurangan dari proses
multy track adalah dari playernya sendiri yang masih belum bisa solo play, atau
belum tau tempo. Hal itu lah yang membuat mereka bisa berjam-jam taking 1
instrument. Ada cerita menarik ketika suatu hari ada yang rekaman di rumah saya
dan saat itu dia jengkel karena susah sekali bermain diiringi metronome yang
sudah disett berdasarkan kesepakatan, pada akhirnya dia bilang “wah ini jelek
rekamannya kang, padalah kami main live bagus, rapih, gak kaya gini” Saya hanya
bisa tersenyum kecil dan terus menyuruh dia untuk taking, walau pada akhirnya
dia menyerah dan memutuskan untuk pulang hehe. Dari situ Saya menyimpulkan
bahwa mereka sendiri belum menguasai metronome dan cenderung alergi, karena
saat dia sett metronome kesana kesini, dia masih tetap belum dapat ritme dan
alur yang sesuai.
Ok
kita lanjut ke pembahasan tentang LIVE RECORD.
2. LIVE RECORD
Live
record sendiri bila diartikan artinya pencatatan secara langsung. Artinya saat
agan mau rekaman agan bakalan bermain full band seperti saat agan latihan di studio,
nah namun ada alat yang akan merekam aksi agan, biasanya menggunakan mixer usb
atau audio interface multy channel. Nah ini lah yang biasanya di bayangkan oleh
banyak orang. Saya tidak akan banyak membahas tentang metode rekaman ini karena
saya sendiri tidak mendalami metode ini. Yang jelas cara ini biasanya ditarif
dengan harga yang lebih murah. Nah bagi agan yang ngaku rapi mainnya bisa coba
cara ini tapi bila ada satu instrument yang caletot
maka harus taking dari awal hehe. Banyak band-band besar luar negeri
yang memakai metode ini hanya pada saat bermain live in stage dan soundnya
hanya untuk keperluan dokmentasi video perform, itu sebabnya bila lihat perform
band luar soundnya gak pecah beda dengan agan merekam video secara langsung
maka soundnya akan pecah.
Nah
bila penasaran dengan live recording coba lihat saja video-video dari lagu
dangdut semisal Pala*pa, Sag*ta, Son*ta, dan orkesta dangdut lainnya yang
bisanya soundnya diabadikan memalui live record.
Saya
fikir cukup sekian artikel awam saya hehe. Intinya bila agan ingin melakukan
proses rekaman dengan metode apapun selalu kuasai tempo, jangan alergi
metronome dan tentunya bermain sebaik mungkin karena SE bukanlah tukang sulap
yang merubah sound berantakan menjadi sound yang luarbiaza hoho.