METRONOME



Ilustrasi Metronom Manual. Sumber: belajardrum.blogspot.com


Hallo para musisi yang baru belajar untuk rekaman di rumah, kali ini kami akan membahas suatu  alat (maupun software) yang akan membantu kita saat kita akan melakukan proses tracking dalam rekaman.
Hmm sebelum kita bahas apa itu metronome alangkah baiknya bila saya bahas sebentar mengenai masalah dari “player” yang biasanya mendapat kesusahan dalam proses rekaman. Apkah kesusahaan yang biasanya akan dihadapi para pemula saat rekaman? Jawabannya adalah tidak teraturnya  tempo pada lagu tersebut, memang bila kita memulai untuk me-mixing kita butuh yang namanya dinamika agar tidak monoton, namun apa bila pada suatu bagian pada lagu (baik awal maupun reff dsb.) dibutuhkan tempo yang statis namun dari si player tidak mampu menjaga tempo dengan stabil maka nantinya hasil rekaman akan ancurrrrrrr gak karuan.
Dulu kami pun sempat meremehkan kegunaan dari Metronome namun pada akhirnya kami pun sadar betapa pentingnya alat ini untuk menjaga kestabilan suatu instrumen yang kita akan rekam. Bisa dibayangkan mungkin bila ada banyak instrumen yang mau kita satukan namun, dari tempo per instrumen itu sendiri tidak teratur? Dijamin lagu seindah apapun akan terdengan amatir.
Maka dari itu kita perlu metronome untuk menjaga tiapp instrumen agar bisa selaras(tidak balapan). Metronome sendiri pada awalnya berfisik analog, kemudian digital dan pada saat sekarang sudah banyak aplikasinya baik bawaan software Daw, Download untuk Pc, maupun Download untuk smartphone.
Alat ini berbunyi tik tik tik tak tik tik tik tak , yang bunyi nya sendiri dapat kita pada metronome, aturan itu didasari atas jumlah beat baik ¼ , 1/16 , 1/32 , dan kecepatan dari tiap ketukan baik dari 80/bpm, 120/bpm, dst. Bpm sendiri singkatan dari Beat per menit, hehe. Jadi bunyi tiktiktik tak itu kita ikuti yah alur / temponya jadi kita bisa terjaga tempo berkat aluran dari alat tersebut.
Untuk tracking nantinya kami biasanya melakukan ttaking gitar terlebih dulu dengan tempo yang sudah diatur tentunya, kemudian kami bikin pattern drum yang semple pattern-nya kami ambil dari ketukan saat kami bermain drum, setelah prosesnya selesai, selanjutnya kami biasanya menghapus hasil taking gitar yang tadi. Kenapa? Karena biasanya walau sudah dijaga temponya dengan metronome namun tetap saja akan ada yang tidak pas temponya(telat). Biasanya sih karena belum terbiasa dengan suara metronome jadi merasa di"RURUSUH" (bahasa sundanya hehe) jadi seolah kita dikejar-kejar dan tidak tenang gituhhh. Maka dari itu biasanya tempo tersebut kami lebih perkuat lagi dengan membuat patren drum, karena ya fungsi utama dari drum kan menjaga tempo, jadi bila drum sudah di-take kita hanya tinggal melakukan proses taking gitar lagi lanjut ke taking bass, vocal, dan lainnya.
Nah artikl ini kami akhiri sampai di sini, akhir kata sampai jump dan semoga bermanfaat.